Saham BMRI dan BBCA konsisten jadi pemberat IHSG dalam 3 hari terakhir

JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masuk dalam daftar Top Laggards atau pemberat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 3 hari berturut-turut.
Menurut data idnfinancials.com, harga saham BMRI terkoreksi 2,06% ke level Rp5.675 per lembar dan BBCA terkoreksi 1,28% ke level Rp9.675 pada perdagangan Kamis (19/12) kemarin. Penurunan harga saham BMRI dan BBCA masing-masing mengakibatkan tekanan 13,10 dan 8,07 poin IHSG.
Sebelumnya pada perdagangan Rabu (18/12), saham BMRI dan BBCA juga masuk dalam daftar Top Laggards dengan penurunan harga masing-masing 2,10% dan 1,01%. Penurunan saham BMRI membuat IHSG terkoreksi 10,93 poin dan BBCA 6,46 poin.
Sementara pada perdagangan Rabu (17/12), saham BMRI dan BBCA berada di dalam daftar Top Laggards dengan penurunan harga masing-masing 2,06% dan 1,98%. Penurunan saham BMRI membuat indeks terkoreksi 10,93 poin dan BBCA 12,92 poin.
Sejak awal tahun ini atau secara year-to-date (ytd), harga saham BMRI telah mengalami penurunan 7,35% atau 450 poin. Hal ini membuat kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebesar Rp542,37 triliun.
Sementara harga saham BBCA masih menunjukkan penguatan 2,65% ytd atau 250 poin. Ini membuat kapitalisasi pasar perseroan menyentuh Rp1.180,76 triliun. (KR)