Laba bersih melambat, Campina buka strategi hadapi kompetitor
JAKARTA – PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) memaparkan sejumlah strateginya dalam menghadapi pemain baru di pasar es krim, di tengah melambatnya kinerja laba bersih.
Menurut data idnfinancials.com, CAMP hanya mencetak laba bersih sebesar Rp59 miliar pada sembilan bulan pertama (9M) 2024. Ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada 9M 2023, yang mencapai Rp112 miliar dan tahun buku 2023 yang mencapai Rp127 miliar.
Adji Anjono Purwo, Direktur Pemasaran CAMP, mengakui kehadiran kompetitor seperti Mixue memang memberikan alternatif produk bagi konsumen dengan saluran model food and beverages (F&B). Namun, es krim kemasan milik Campina, kata Adji, masih diyakini lebih unggul dalam hal jangkauan dan penetrasi pasar yang lebih luas dibandingkan dengan model F&B.
Di sisi lain, kata Adji, potensi pasar es krim di Indonesia dinilai masih cukup tinggi. “Tingkat konsumsi es krim di Indonesia masih tergolong rendah, di bawah satu liter per kapita per tahun, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” ungkap Adji, dalam paparan publik yang digelar pekan lalu.
Selain itu, Adji menyebut CAMP juga telah menghadirkan rentang produk es krim dengan harga terjangkau mulai dari Rp2.000 sampai Rp5.000. Lini produk ini dihadirkan untuk mengimbangi persaingan dengan kompetitor, yang gencar membawa produk es krim dengan harga murah.
Adji mengakui, pertumbuhan CAMP tahun ini memang relatif datar. Oleh karena itu perseroan akan terus memperluas pasar penjualannya, dengan meluncurkan lebih banyak produk es krim dengan harga terjangkau pada 2025 mendatang. (KR)