HRUM optimistis masuk bisnis nikel usai koversi utang
JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) semakin optimistis di industri nikel usai mengkonversi kewajiban menjadi modal, dua anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel (THN) dan PT Harum Nickel Perkasa (HNP). Dua anak usahanya ini menerbitkan saham yang dialihkan ke PT Puring Investasi Indonesia (PII) dan PT Aster Investasi Indonesia (AII).
Dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (30/12), Ray A Gunara, Direktur Utama HRUM menyampaikan total nilai Surat Utang Wajib Konversi (SUWK) oleh HNP dan THN sebesar US$411,91 juta.
"SUWK itu awalnya diterbitkan HNP dan THN kepada Ever Rising Limited (ERL), kemudian dialihkan ERL ke entitas mitra strategisnya yakni, PII dan AII," katanya.
PII dan AII, pihak yang tidak terafiliasi dengan HRUM.
Pasca konversi utang, maka komposisi kepemilikan saham HRUM di HNP menjadi 51% dan PII 49%. Sementara, porsi saham HRUM di THN menjadi 63,75% dan AII 17,76%.
Menurut Gunara, pelaksanaan konversi atas SUWK merupakan pelaksanaan atas kerja sama strategis mencakup konsolidasi, kepemilikan dan kepengurusan sejumlah aset dalam portofolio bisnis nikel perusahaan. (LK)