Indonesia jadi anggota penuh BRICS, apa untungnya?
JAKARTA – Indonesia resmi bergabung menjadi anggota blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), setelah mendapat persetujuan dari sejumlah anggota dan diumumkan oleh Pemerintah Brasil pada Senin (6/1) kemarin.
“Indonesia berbagi dengan anggota BRICS lainnya untuk mendukung reformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di Global South,” ungkap Pemerintah Brasil, dalam pengumuman resminya.
Menyambut keputusan tersebut, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyebut ada berbagai keuntungan diperoleh Indonesia, setelah bergabung dengan BRICS.
“Kita punya kelompok yang bisa memperjuangkan baik di BRICS-nya maupun di forum multilateral lain,” ungkap Mari Elka, dalam pidatonya di Istana Kepresidenan Selasa (7/1) kemarin.
Kedua, kata Mari Elka, BRICS bisa menjadi jembatan kepentingan antara negara berkembang dengan isu bersama yang perlu diperjuangkan.
Tidak hanya itu saja, BRICS sendiri berencana mengusung agenda transaksi luar negeri menggunakan mata uang selain dolar Amerika Serikat. BRICS, kata Mari Elka, bahkan mengusung adanya New Development Bank yang disebut sebagai dana moneter untuk negara berkembang.
“Apakah itu positif atau negatif buat kita, harus dipelajari,” ujar Mari Elka. (KR)