BRRC - PT. Raja Roti Cemerlang Tbk

Rp 262

+52 (+25,00%)

JAKARTA – PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1). Emiten ini bergerak di bidang produsen tepung roti atau breadcrumbs.

Pada perdagangan sesi pertama hari ini, harga saham BRRC naik 18,1% ke level Rp248 per saham pada pukul 09.00 WIB.

Melalui Initial Public Offering (IPO), perseroan melepas sekitar 291.500.000 saham atau setara 30,01% dari saham terdaftar. BRRC menetapkan harga IPO pada level Rp210, sehingga perseroan berhasil meraup dana sebesar Rp61,22 miliar.

Dalam pencatatan saham perdana ini, BRRC juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 145,75 juta Waran Seri I yang menyertai saham barunya. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran penawaran umum perdana saham. 

“Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,” ujar manajemen lewat prospektus, Rabu (8/1).

Setiap pemegang 2 saham baru BRRC berhak memperoleh 1 Waran Seri I. Setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru BRRC bernilai Rp25 per lembar yang dikeluarkan dalam portepel. Harga pelaksanaannya ditetapkan pada Rp210 per saham.

Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun. Namun, hak dapat dilaksanakan setelah 6 bulan sejak Tanggal Waran Seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 9 Juli 2025 sampai dengan tanggal 9 Januari 2026. 

Perlu diketahui, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. 

“Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp30,60 miliar,” ungkap manajemen.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar 100% akan digunakan untuk modal kerja. Dengan rincian biaya tenaga kerja dan energi, yaitu gas dan listrik. (DK)