JAKARTA. Biaya pengiriman kapal tanker melambung tinggi dari Jumat pekan lalu, menyusul sanksi Pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Rusia yang membuat negara importir untuk mencari pemasok baru.

Negara importir dan pengolah minyak terbesar seperti China dan India tengah mencari pasokan baru. Seperti disampaikan idnfinancials.com sebelumnya, sanksi itu diumumkan untuk menekan pendapatan Rusia, yang diklaim untuk mendanai perang melawan Ukraina.

Sanksi itu bahkan membuat negara importir harus mendapatkan pasokan kapal pengangkut minyak dari negara lain, menurut sejumlah broker kapal dalam laporan Reuters. Dampaknya, biaya pengiriman Very Large Crude Carrier (VLCC) dari Timur Tengah ke China bahkan melonjak 39% sejak Jumat pekan lalu.

Analis dari firma pengiriman kapal Vortexa memprediksi persediaan kapal pengangkut minyak akan semakin ketat. Hal ini akibat banyaknya negara importir yang mencari kapal-kapal ‘bayangan’ untuk mengangkut minyak dari Rusia dan Iran.

“Kami proyeksikan kapal-kapal ‘bayangan’ ini akan terus bermunculan dalam beberapa bulan mendatang, hal ini tentu akan membuat persediaan kapal semakin ketat,” ungkap seorang Analis dari Kpler, firma penyedia data intelijen untuk pasar perdagangan global.

Menurut data yang dihimpun idnfinancials.com, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) telah naik hingga 5,33% ke level US$76,37 per barel sampai dengan Rabu (14/1) kemarin, sejak awal tahun ini. Sementara itu harga minyak Brent naik 5,78% ke level US$75,93 per barel. (KR)