EXCL - PT. XL Axiata Tbk

Rp 2.250

+10 (+0,44%)

JAKARTA. Sebuah laporan hasil riset PT Ina Sekuritas Indonesia menyebutkan bahwa sektor telekomunikasi di Indonesia kompak mengalami penurunan ARPU (Average Revenue Per Unit) atau rata-rata pendapatan per pengguna, pada kuartal ketiga (Q3) 2024.

Penurunan itu sebesar 4% quarter-to-quarter (QoQ) dan 5% year-on-year (YoY) ke level Rp40,9 ribu.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) paling banyak merasakan tekanan tersebut, dengan penurunan hampir 7% QoQ ke level Rp41 ribu. Naiknya angka penggunaan data seluler ditengarai jadi penyebab ARPU EXCL turun paling dalam.

Hal serupa juga dialami oleh perusahaan pelat merah PT Telekomunikasi Seluler (TSEL), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dengan penurunan ARPU mencapai 4% QoQ menjadi Rp43,1 ribu. Namun pada saat yang sama, penggunaan layanan data seluler meningkat 4,4%.

Sementara itu, penurunan ARPU PT Indosat Tbk (ISAT) cukup kecil, hanya sebesar 3% QoQ ke level Rp37,2 ribu. Penurunan ISAT paling rendah dibandingkan dengan EXCL dan TSEL, ditengarai karena melemahnya daya beli masyarakat menjelang transisi pemerintahan.

Di tengah kinerja ARPU yang semakin lemah, para pemain besar di sektor telekomunikasi itu masih saling berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak. ISAT bahkan kehilangan 2,2 juta pelanggan dan TSEL 1,5 juta pelanggan. Sementara itu hanya EXCL yang mendapat tambahan 100 ribu pelanggan.

Kompetisi perusahaan telekomunikasi juga diperkirakan akan terus berlangsung, meskipun EXCL dan ISAT telah lebih dulu menaikkan harga. Namun kenaikan harga ini cukup terbatas, mengingat industri ini biasanya hanya menaikkan harga sebanyak 1 kali dalam setahun.

Dengan sejumlah pertimbangan itu, Ina Sekuritas tetap pada posisi netral untuk sektor telekomunikasi. Namun saham EXCL, ISAT, dan TLKM masih mendapat rekomendasi beli dengan target harga masing-masing Rp2.800, Rp2.900, dan Rp3.300. Rekomendasi ini juga mempertimbangkan potensi kenaikan rasio Enterprise Value terhadap EBITDA (EV/EBITDA) ketiga perusahaan ini, pada tahun buku 2025. (KR)