BPS mencatat penurunan surplus perdagangan sepanjang tahun 2024 dipengaruhi oleh turunnya surplus nonmigas dan naiknya defisit migas.

JAKARTA - Surplus neraca perdagangan minyak dan gas (migas) serta nonmigas pada 2024 turun 15,84% dari tahun 2023. Kondisi ini dipengaruhi penurunan surplus neraca nonmigas dan kenaikan defisit perdagangan migas, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam keterangan resminya Rabu (15/1) hari ini, BPS mengungkapkan neraca perdagangan migas dan nomigas pada 2024 sebesar US$31,04 miliar, turun dari tahun 2023 yang mencapai US$36,88 miliar.

Hal ini disebabkan penurunan surplus perdagangan nonmigas menjadi US$51,44 miliar dari US$56,79 miliar. Sementara, defisit neraca perdagangan migas naik menjadi US$20,39 miliar dari US$19,90 miliar.

Total impor migas dan nonmigas pada 2024 tercatat sebesar US$233,65 miliar, naik 5,30% dari US$221,88 miliar pada tahun 2023. Sedangkan total ekspor migas dan nonmigas naik 2,29% menjadi US$264,70 miliar.

Untuk periode Desember 2024, surplus neraca perdagangan nonmigas turun 22,81% year-on-year (yoy) menjadi US$3,99 miliar. Sedangkan sektor migas mencatatkan penurunan defisit neraca perdagangan menjadi US$1,75 miliar.

Total impor migas dan nonmigas pada Desember 2024 naik 11,06% yoy menjadi US$21,22 miliar. Sedangkan total ekspor migas dan nonmigas naik 4,77% yoy menjadi US$23,46 miliar. (LK)