Survei BI: realisasi investasi Q1 2025 diperkirakan tumbuh hingga 8%

JAKARTA - Realisasi investasi pada kuartal pertama (Q1) 2025 diperkirakan tumbuh, meski lebih rendah dari realisasi investasi di kuartal empat (Q4) 2024.
Proyeksi itu merujuk Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dari Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia (SKDU-BI) yang dipublikasikan pada Jumat (17/1).
Investasi pada Q1 2025 akan tumbuh dengan SBT 8,83%, lebih rendah dari Q4 2024 dengan SBT 9,59%. Pertumbuhan investasi diperkirakan terjadi pada lapangan Usaha (LU); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan untuk pembelian dan perbaikan sarana produksi serta sarana pendukung; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor; dan Transportasi-Pergudangan untuk pembelian dan peremajaan mesin, termasuk renovasi gedung dan bangunan.
Pada Q4 2024, kegiatan investasi pada beberapa LU yakni, Industri Pengolahan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Real Estate; Transportasi dan Pergudangan; dan Penyedia Akomodasi dan Makanan-Minuman.
Sementara itu, sebanyak 24,79% responden SKDU-BI menyampaikan rencana investasi pada semester I 2025, lebih rendah dari semester II 2024 sekira 25,28%.
Pada semester II 2024, responden menilai hambatan investasi disebabkan sejumlah faktor yakni, perizinan, perpajakan, suku bunga, ketentuan perundang-undangan, infrastruktur, ketenagakerjaan, faktor keamanan, dan akses kredit bank. (LK)