EXCL - PT. XL Axiata Tbk

Rp 2.250

-20 (-1,00%)

JAKARTA – Penggabungan usaha atau merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membawa sentimen negatif bagi pasar, menurut sebuah laporan.

Aksi korporasi tersebut ditengarai akan membuat kinerja keuangan EXCL tertekan. Pasalnya, EXCL membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Di mana pada sembilan bulan pertama (9M) 2024 kemarin, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp25,36 triliun dan laba bersih Rp1,32 triliun. Sementara itu FREN masih mengalami kerugian berturut-turut sejak kuartal empat (Q4) 2022.

Tekanan itu, menurut laporan PT Ina Sekuritas Indonesia, tentu akan berdampak pada kinerja perusahaan menara telekomunikasi. “Kekhawatiran terkait renegosiasi tarif sewa dan pembaruan kontrak yang tidak terealisasi semakin memperburuk prospek negatif bagi perusahaan menara, yang tetap berada pada posisi NEUTRAL dengan katalis jangka pendek yang terbatas,” ungkap Ina Sekuritas, dalam laporannya.

Meskipun demikian, sejumlah emiten menara telekomunikasi seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dinilai masih cukup menarik. Mengingat kedua emiten ini memiliki fundamental yang stabil dan prospek pertumbuhan yang baik.

TOWR sendiri telah mengakuisisi saham emiten menara telekomunikasi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada 2024 lalu. Akuisisi ini diyakini mampu mendorong kinerja laba bersih perseroan.

Sementara itu MTEL baru-baru ini telah memperluas kehadirannya di Kalimantan, dengan membuka lebih dari 80 lokasi baru. MTEL juga telah meningkatkan berbagai jangkauan layanannya melalui produk Starlink dan HAPs (High Altitude Platforms), yang berpotensi meningkatkan jumlah pelanggannya hingga 10%. (KR)

Simak laporan lengkapnya di sini!