Sederet perintah kontroversial Trump setelah dilantik jadi presiden AS
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyiapkan lebih dari 200 perintah eksekutif untuk dieksekusi pada hari pertamanya, setelah pelantikan pada Senin (20/1) siang waktu setempat.
Di bidang imigrasi, Trump akan mengeluarkan rangkaian tindakan untuk menangani imigran ilegal. Tidak tanggung-tanggung, ia juga mengaku siap dengan lonjakan angka deportasi imigran gelap di AS, terutama di wilayah Selatan.
“Saya akan mengirim pasukan ke wilayah Selatan untuk mengusir bencana yang menginvasi negara kita,” ungkap Trump, dalam pidato pelantikannya.
Sementara itu di bidang energi, Trump juga menyuarakan darurat energi nasional. Salah satunya yaitu dengan mempercepat perizinan di bidang energi, untuk menggenjot produksi sektor migas di AS.
“Kita punya apa yang tidak dimiliki oleh negara manufaktur lain: cadangan minyak dan gas terbesar di dunia,” kata Trump.
Berikutnya, Trump mengaku tidak akan memberlakukan kebijakan tarif di hari pertamanya sebagai presiden. Namun ia mendorong lembaga federal untuk mengevaluasi perdagangan dengan sejumlah negara seperti China, Kanada, dan Meksiko.
Sebelum dilantik, Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif 10% untuk impor global, 60% untuk barang yang diimpor dari China, dan tambahan 25% untuk produk dari Kanada dan Meksiko.
Selain itu, Trump juga akan mengeluarkan perintah eksekutif, yang hanya mengakui keberadaan dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Perintah ini sekaligus akan mengakhiri hak-hak trans-gender di bidang militer, pendidikan, dan sejumlah bidang lainnya. (KR)