JAKARTA – Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), menjelaskan bisnis kopinya yang bernama Jabarano, dalam paparan publik GRIA yang digelar Selasa (21/1) kemarin.

Jabarano, kata Ridwan Kamil, terdiri atas dua kata yaitu “Jabar” yang berarti Jawa Barat—daerah asal brand kopi tersebut—dan “Ano”, yang diambil dari kata uno yang artinya satu. Ia mengaku nama ini mencerminkan tujuan para pendiri agar Jabarano menjadi brand kopi nomor satu di Indonesia.

Awal mula nama Jabarano ini diciptakan oleh Ridwan Kamil, akrab disapa RK, pada tahun 2019. Gerai pertamanya dibuka di Melbourne pada tahun yang sama. Setelah mendapat izin penggunaan nama dari RK, Jabarano resmi dikelola oleh Arnold Dharmma.

Lebih lanjut, RK mengungkap berbagai rencana ekspansi untuk Jabarano. Ia mengungkapkan bahwa Jabarano mempersiapkan ekspansi bisnis kopi, tidak hanya di kedai, namun juga mulai dari kebun kopi. “Kita akan jadikan satu: hulu ke hilir,” sebutnya.

Menurutnya, suplai menjadi tantangan sendiri untuk bisnis kedai kopi. “Kelemahan kopi Indonesia, dari segi penanaman, belum maksimal. Sebagai perbandingan, di negara Vietnam itu, 1 hektar bisa mencapai 5 ton kopi, sedangkan di Indonesia, 1 hektar hanya 1 ton,” ujar RK.

RK juga mengungkapkan rencananya untuk ekspansi jumlah kedai. Menurutnya, bisnis ini memiliki potensi besar jika memiliki cabang lebih dari 10. “Sebagai contoh, Starbucks mencatatkan pendapatan sebesar Rp300 triliun dari jumlah cabang di seluruh dunia,” tambahnya.

“Mengenai capex, untuk tahun ini, ditargetkan berkisar di angka Rp50 miliar yang berasal dari 10-15 cabang,” jelasnya. (DK/ZH)