DNET - PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk

Rp 9.150

-25 (-0,27%)

JAKARTA - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), bagian dari grup Salim, mengumumkan bahwa entitas anak perusahaannya, PT Mega Akses Persada (MAP), telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

“MAP telah menandatangani perjanjian pembiayaan dengan Bank Mandiri dan BSI pada 20 Januari 2025. Adapun total limit pembiayaan terdiri atas Tranche A sebesar Rp2,75 triliun, Tranche B sebesar Rp1,5 triliun, dan Tranche C sebesar Rp1,65 triliun,” ujar Kiki Yanto Gunawan, Corporate Secretary DNET.

Lebih lanjut, ia memaparkan tujuan pembiayaan tersebut. Pada Tranche A akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) peralatan jaringan fiber optic. Sementara itu, Tranche B akan dimanfaatkan untuk belanja modal (capital expenditure) tahun 2025-2026, dan Tranche C dialokasikan untuk belanja modal tahun 2026-2027. 

Selain itu, Kiki menegaskan bahwa fasilitas pembiayaan ini bersifat non-revolving dengan jangka waktu maksimal 13 tahun sejak tanggal perjanjian, termasuk periode ketersediaan dana (availability period). Pembiayaan tersebut akan dikenakan suku bunga tetap 7,50% per tahun. 

“Meski demikian, perjanjian pembiayaan ini tidak memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan induk perusahaan, kecuali kewajiban pembayaran bunga dan pokok secara berkala,” katanya.

Sebagai informasi, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk sebelumnya dikenal sebagai PT Dyviacom Intrabumi, yang didirikan pada 16 November 1995 sebagai penyedia layanan internet dengan merek dagang ‘DNET’.

 Pada tahun 2013, Salim Group melakukan penyertaan modal pada perusahaan ini, yang kemudian digunakan untuk berinvestasi di Indomaret, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk atau Sari Roti, dan KFC PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) atau KFC. (DK)