Gubernur BI: keuangan global masih dibayangi volatilitas
JAKARTA - Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengingatkan tiga aspek yang perlu dicermati guna merespon perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global terkini.
Hal itu ia sampaikan pada pembukaan Forum Investasi Tahunan (FIT) di Bali yang berlangsung pada 23-24 Januari 2025.
Dalam siaran pers dikutip Jumat (24/1), aspek pertama yang perlu dicermati yaitu perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi ketidakpastian dan volatilitas. Penyebabnya antara lain, pelambatan dan divergensi pertumbuhan global, dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang memengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS), kuatnya nilai tukar Dollar AS (US$), dan aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.
Kedua, investor menetapkan strategi investasi dan melihat berbagai skenario guna membuat keputusan investasi yang terukur. Ketiga, optimalisasi teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) guna membantu keputusan investasi.
Dia menyampaikan bahwa Indonesia salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat. Sejumlah pilihan aset yang dapat dipertimbangkan investor global antara lain, Surat Berharga serta Sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). (LK)