UOB prediksi inflasi tahun 2025 naik, dolar AS tembus Rp16.500
JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia mengungkapkan proyeksi tingkat inflasi Indonesia naik 0,2% di akhir tahun 2025 menjadi 2,5% dari 2,3% yang terealisasi pada akhir Desember 2024 lalu.
Menurut Vera Margaret, Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, mewakili ekonom Bank UOB Indonesia, menyebutkan bahwa peningkatan inflasi tahun ini akan dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan dan kebutuhan dasar masyarakat.
Margaret mengaitkannya dengan fenomena El Nino tahun lalu. “Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan pangan kita tidak menghasilkan sebanyak seharusnya. Sehingga, supply-nya berkurang, demand-nya lebih banyak dari supply, maka harga naik,” jelasnya singkat.
Ketidakseimbangan supply dan demand ini diproyeksikan masih terus berlanjut di sepanjang tahun 2025, membuat harga akan terus meningkat.
Selain itu, peningkatan harga juga semakin didorong oleh melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Karena kita banyak impor, pada saat rupiah melemah terhadap mata uang lain dan US dollar, maka harga-harga yang masuk ke Indonesia jadi cenderung lebih mahal,” jelas Margaret saat ditemui di acara Media Gathering UOB bertajuk Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi yang digelar hari ini (24/1).
Lebih lanjut, Margaret mengungkapkan prediksi ekonom UOB Indonesia bahwa di akhir tahun 2025, rupiah akan menembus Rp16,500. “Mungkin kita akan mengalami terpuruk terparah di kuartal-III, di Rp16,800,” ungkap Margaret. (ZH)