JAKARTA – Bank of Japan (BoJ) mengumumkan kenaikan suku bunga dari 0,25% menjadi 0,5%. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 2008 atau 17 lalu, saat krisis global melanda dunia.

Kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral Jepang itu, membuat nilai tukar Yen terhadap menguat 0,5% menjadi 155,32 per Dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, kenaikan suku bunga tersebut juga mendorong yield obligasi pemerintah Jepang untuk tenor 2 tahun naik menjadi 0,70%.

Kazuo Ueda, Gubernur BoJ, mengaku pelemahan nilai tukar Yen terhadap dolar AS belakangan ini jadi tekanan bagi harga impor. Oleh karena itu, kata Ueda, suku bunga perlu dinaikkan untuk saat ini dan di masa mendatang. Namun ia belum bisa memastikan kapan BoJ akan menaikkan suku bunga acuannya lagi.

“Kami belum tahu pasti kapan waktu yang tepat,” kata Ueda, dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters Jumat (24/1) kemarin.

BoJ juga menyampaikan, kenaikan suku bunga ini menunjukkan tekad Jepang untuk meningkatkan suku bunga ke kisaran 1% secara perlahan. Posisi suku bunga di kisaran 1% dianggap sebagai tingkat yang seimbang, agar tidak menekan ekonomi dan memicu inflasi berlebih. (KR)