Utamakan kebutuhan domestik, Kementerian ESDM siapkan rencana ini

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan optimalkan kebutuhan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dalam negeri, meskipun ekspor gas alam meningkat 1,53% sepanjang 2024.
Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, menyampaikan pemerintah mengutamakan LNG untuk kebutuhan domestik, khususnya untuk sektor hilir. "Agar konsumsi energi domestik tidak defisit, saya minta ijin dalam perencanaan, seluruh konsesi gas di Indonesia akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri," katanya saat peresmian PLTA Jatigede Sumedang, Jawa Barat, pekan lalu.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor gas alam tercatat US$8,90 miliar sepanjang Januari-Desember 2024, naik 1,53% dari tahun 2023. Pada Desember 2024, ekspor gas alam naik 11,19% year-on-year (yoy) menjadi US$839,9 juta.
Sementara itu, ekspor minyak gas (migas) tercatat US$15,87 miliar pada Januari-Desember 2024, turun 0,28% yoy. Untuk impor migas tercatat sebesar US$36,27 miliar, naik 1,2% yoy.
Pada Desember 2024, ekspor migas tercatat US$1,53 miliar, naik 4,05% yoy. Sedangkan Impor migas tercatat sebesar US$3,29 miliar, turun 2,25% yoy. (LK/KR)