SRIL - PT. Sri Rejeki Isman Tbk

Rp 0

0 (0%)

JAKARTA - Pengambilan suara terkait opsi Going Concern atau keberlangsungan usaha PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dan tiga anak usahanya batal digelar pada Kamis (30/1) kemarin di Pengadilan Negeri Semarang.

Rapat yang dihadiri perwakilan debitur, kreditur, serta tim kurator itu difokuskan pada verifikasi lanjutan dan usulan dari pihak kreditur.

"Kami harus menyediakan satu skema untuk opsi Going Concern seperti apa, jika insolven seperti apa. Ini supaya menjadi pertimbangan bagi seluruh kreditur," ujarnya Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama Sritex, usai rapat.

Iwan menambahkan, pihaknya siap berdiskusi dengan tim kurator sesuai arahan Hakim Pengawas. Manajemen Sritex juga akan menyiapkan data yang diperlukan sebagai bagian dari feasibility study atau analisis kelayakan perusahaan.

"Kami akan membahas skema penjualan, profit, serta perbandingan opsi yang ada. Tim kurator juga bertanggung jawab kepada kreditur," lanjutnya.

Sementara itu, anggota Tim Kurator, Denny Ardiansyah, menyampaikan bahwa pertemuan antara kurator dan debitur akan berlangsung dalam 21 hari ke depan. Setelahnya, kreditur akan diundang kembali untuk membahas hasil pertemuan tersebut.

Dalam rapat ini, tim kurator sempat mengusulkan audit oleh ahli independen. Namun, kreditur lebih memilih agar kurator dan debitur menyusun skema terbaik untuk menyelesaikan kepailitan Sritex.

Berdasarkan UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU, usulan Going Concern hanya dapat diterima jika disetujui oleh kreditur yang mewakili setengah dari total piutang perusahaan pailit. Saat ini, piutang yang ditagihkan kreditur terhadap Sritex Grup mencapai Rp32,6 triliun, meskipun jumlah tersebut bisa berubah setelah proses verifikasi oleh tim kurator.

Pada rapat kreditur sebelumnya, 21 Januari 2025, tim kurator telah menolak 115 tagihan dari kreditur konkuren. Setelah verifikasi, jumlah kreditur konkuren yang diterima dalam kasus ini mencapai sekitar 80 kreditur, sementara kreditur separatis dan preferen sudah diverifikasi sebelumnya.

Keputusan akhir mengenai kelangsungan usaha Sritex kini bergantung pada hasil diskusi antara debitur dan tim kurator, serta persetujuan dari para kreditur dalam rapat mendatang. (DK)