CMNT - PT. Cemindo Gemilang Tbk

Rp 760

-20 (-3,00%)

JAKARTA – Beton Merah Putih (BMP), anak usaha PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), memperkenalkan produk terbarunya untuk mendukung konstruksi hijau, yaitu beton dengan teknologi carbon injection, atau yang seiring disebut carbon-mineralised concrete.

Teknologi injeksi karbon dalam beton ini dimiliki oleh mitra strategis BMP, CarbonCure Technologies, perusahaan teknologi hijau asal Kanada.

”Kami sudah lama berkolaborasi melalui transfer teknologi dengan Carbon Cure yang ada di Kanada dan Australia. Kami mantapkan trial di plant kami yang di Tegal Danas di 2024,” jelas Akhmad Syamsuddin, Operational Director Beton Merah Putih, saat ditemui di Konferensi Pers BMP hari ini (31/1).

Dalam pemaparannya, Syamsuddin menjelaskan bahwa CO2 yang dihasilkan dari proses pembuatan semen akan dimasukkan kembali dalam proses pembentukan beton. Hal ini diyakini dapat mengurangi emisi karbon yang keluar saat proses produksi, sersta mendukung agenda pemerintah mencapai net zero emission pada tahun 2060.

Selain itu, carbon-mineralised concrete disebut lebih kuat dari beton konvensional. “Setelah diteliti, pencampuran CO2 dengan concrete meningkatkan strength-nya sekitar 3-4%,” sambung Syamsuddin. Lebih lanjut, pembuatan beton dengan teknologi ini disebut akan mengurangi porsi semen dalam beton hingga 4%.

“Namun, investasi untuk [teknologi] karbon ini cukup besar nilainya,” ungkap Syamsudin. Dengan investasi mencapai sekitar Rp1 miliar untuk satu batching plant, BMP harus menaikkan harga jualnya hingga 5-10% untuk produk beton hijau ini.

Untuk menyiasati kenaikan harga ini, BMP akan menyasar berbagai proyek yang dinaungi oleh Mitsubishi sebagai pemegang saham Carbon Cure.

“Mereka pasti akan fokus pada concrete dengan teknologi mereka. Kami juga mempromosikan, pada audience dan government, bahwa beton carbon injection adalah suatu produk yang sangat bagus karena mutu beton yang meningkat, sehingga menjadi premium,” ungkap Syamsuddin.

Tahun lalu, BMP telah menginisiasi 3 proyek dari plant-nya di Tegal Danas, Cikarang. Terdapat proyek Hans Engineering & Construction dengan volume 20.000 m3, China State Construction 25.000 m3, serta Samato Royal di Meikarta 5.000 m3.

Sampai hari ini, BMP juga sudah memasang teknologi carbon injection pada tiga pabrik beton miliknya. “Kami dengan bangga sudah meng-install [teknologi] di tiga batching plant kami; di Tegal Danas, Cisauk, dan Cempaka Putih,” jelas Syamsuddin.

Sedangkan pada tahun ini, BMP membidik 7-10 proyek yang menggunakan beton injeksi karbon. Selanjutnya untuk tahun 2026, BMP merencanakan 9 batching plant tambahan berteknologi carbon injection, dengan perolehan hingga 20-30 proyek. (ZH/KR)