JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Januari 2025 berada di level 0,76%, lebih rendah dari periode serupa tahun lalu yang berada di posisi 2,57%.

Dalam enam bulan terakhir sejak Juli 2024, tingkat inflasi secara konsisten turun. Hal ini mendorong inflasi tahunan Januari 2025 berada di posisi terendahnya dalam 25 tahun terakhir, menurut Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS.

“Inflasi tahunan Januari 2025 adalah yang terendah sejak Januari tahun 2000,” kata Amalia, dalam konferensi pers Senin (3/1) hari ini.

Menurut BPS, inflasi tahunan disebabkan kenaikan indeks sejumlah kelompok pengeluaran. Mulai dari kenaikan kelompok makanan-minuman, dan tembakau 3,69%, kelompok penyedia makanan dan minuman (restoran) 2,47%, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,27%, kelompok pendidikan 2,05%, kelompok kesehatan 1,84%, serta kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya 1,11%.

Sementara itu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 8,75%, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,30%.

BPS juga mencatat terjadinya deflasi 0,76% month-on-month (mom) pada Januari 2025.. Penyumbang utama terhadap deflasi yakni, tarif listrik, tarif kereta api dan tarif angkutan udara, serta sejumlah komoditi yakni, tomat dan ketimun. (LK/KR)