DRMA kembangkan bisnis penyimpan energi baterai (BESS)

JAKARTA - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memperluas portofolio bisnisnya dengan mengembangkan sistem penyimpan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS), sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan pertumbuhan bisnis.
Irianto Santoso, Presiden Direktur DRMA, mengungkapkan produk BESS telah dikembangkan di pabrik milik anak usahanya yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI). Teknologi ini dipakai untuk menyimpan energi dari panel surya dan telah berhasil dipasok sebanyak 600 unit ke salah satu pengembang perumahan.
Selain untuk sektor perumahan, BESS juga dikembangkan sebagai sumber energi alternatif bagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL). Uji coba yang dilakukan PT DCI menunjukkan bahwa kombinasi panel surya 27,5 kWp dan penyimpanan BESS 50 kWh, mampu memasok daya charger sebesar 30 kW.
“Di tengah tantangan industri, diversifikasi bisnis menjadi pilihan kami untuk membangun sumber pendapatan baru. Kami optimis dengan ekspansi ini, kinerja ke depan akan semakin kuat,” ujar Irianto, dalam keterangan pers, Senin (3/2).
Secara makro, industri energi terbarukan di Indonesia terus berkembang, didukung oleh kebijakan pemerintah dan komitmen dalam KTT perubahan iklim PBB atau Conferrence of the Parties ke-29 untuk memproduksi 75 gigawatt energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan.
DRMA juga telah membangun ekosistem kolaboratif Dharma Connect (DC) yang mencakup lima segmen utama, termasuk baterai, stasiun pengisian daya, motor listrik, panel surya, dan konversi kendaraan listrik. (DK/KR)