BMRI - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rp 5.125

-400 (-7,00%)

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp55,8 triliun pada tahun buku 2024, tumbuh tipis 1,3% secara year-on-year (yoy) atau dari tahun sebelumnya.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama BMRI, mengatakan kinerja laba perseroan pada 2024 ditopang oleh pendapatan non-bunga yang mencapai Rp42,32 triliun, tumbuh 4,12% yoy. Pertumbuhan ini, kata Junaidi, sejalan dengan optimasi fee-based income BMRI di tengah tantangan ekonomi yang cukup dinamis pada 2024.

“Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ungkap Junaidi, dalam konferensi pers pada Rabu (5/2) kemarin, di Jakarta.

Selain itu, pertumbuhan angka penyaluran kredit pada 2024 juga ikut mendongkrak kinerja BMRI. Total penyaluran kredit BMRI pada 2024 tercatat sebesar Rp1.670,55 triliun, tumbuh 19,5% yoy didukung oleh kinerja kredit wholesale.

“Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri,” jelas Junaidi.

Meskipun tumbuh double digit, BMRI tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perseroan, yang terjaga di level 0,97% pada 2024, lebih rendah 5 basis poin dari tahun sebelumnya.

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BMRI mencapai Rp1.699 triliun, tumbuh 7,73% yoy. Sebanyak 80,3% dari DPK yang dihimpun merupakan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel,” ungkap Junaidi. (KR)