PGAS - PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Rp 1.565

-65 (-4,00%)

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), untuk mengembangkan bahan bakar hijau di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGEO.

PGEO telah menandatangani joint study agreement pada Rabu (5/2), bersama Pertagas. Sejumlah pimpinan PGEO, Pertagas, dan PGAS turut hadir dalam penandatanganan perjanjian ini.

"Kolaborasi antara PGEO dan Pertagas akan mempercepat pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau, serta menjadi landasan bagi Pertamina dalam membangun green energy hub," ujar Kitty Andhora, Corporate Secretary PGEO, dalam keterbukaan informasi Kamis (6/2) hari ini. 

Kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek penting. Mulai dari pertukaran informasi teknis terkait analisis kondisi operasi, komposisi termal, proses elektrolisis, hingga identifikasi potensi pasar.

PGEO dan Pertagas juga akan melakukan kajian teknis mendalam untuk evaluasi kelayakan proyek, skema penggunaan listrik panas bumi, dan identifikasi teknologi yang tepat dalam produksi bahan bakar hijau. 

Setelah tahap kajian teknis selesai, PGEO dan Pertagas akan melanjutkan ke tahap studi kelayakan yang lebih komprehensif. Studi lanjutan ini akan membahas potensi investasi, skema pengembangan bisnis, alokasi sumber daya, serta jadwal implementasi proyek yang efektif.

Kitty menambahkan, bahwa kolaborasi dengan Pertagas merupakan strategi jangka panjang PGEO. Umumnya energi panas bumi hanya dimanfaatkan untuk tenaga listrik. Padahal, kata Kitty, sumber energi ini bisa dimanfaatkan sektor industri lewat hilirisasi produk energi terbarukan.

"Pengembangan hidrogen hijau membuka peluang baru untuk hilirisasi panas bumi di luar sektor kelistrikan, mendukung transisi energi, dan mempercepat dekarbonisasi di Indonesia," tutupnya. (DK/KR)