Tahun 2024, laba BRIS naik 22,83%
![](https://photos.idnfinancials.com/d/1600x900/money-256312_1920.jpg&nc)
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 22,83% secara tahunan (yoy) menjadi Rp7,01 triliun pada 2024 dari laba bersih Rp5,7 triliun pada periode serupa tahun lalu.
BSI meraih pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp18,58 triliun, meningkat 8,26% dari Rp17,16 triliun pada 2023. Pendapatan berbasis komisi (fee-based income) juga turut menopang pertumbuhan dengan kenaikan signifikan 34,17% yoy menjadi Rp2,36 triliun. Sementara itu, pendapatan lainnya naik 18,92% yoy dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,37 triliun.
Perbaikan beban pemulihan kerugian penurunan nilai (impairment) turut berkontribusi terhadap kenaikan laba BSI. Pada 2024, impairment turun dari Rp2,65 triliun menjadi Rp1,99 triliun.
Dari sisi intermediasi, total pembiayaan yang disalurkan BSI mencapai Rp277,86 triliun, tumbuh 15,92% secara tahunan. Aset BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia ini juga meningkat 15,55% yoy, dari Rp353,62 triliun menjadi Rp408,61 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross juga tercatat menurun, dari 2,08% pada 2023 menjadi 1,90% pada akhir 2024. NPF net juga turun tipis dari 0,55% menjadi 0,50%.
BSI berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,46% yoy menjadi Rp327,45 triliun pada 2024, dibandingkan Rp293,77 triliun pada tahun sebelumnya. Deposito menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 12,72% yoy hingga mencapai Rp130,58 triliun.
Pada rasio kinerja lainnya, net operating margin (NOM) BSI meningkat dari 2,58% pada 2023 menjadi 2,84% pada 2024. Sementara itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga membaik dari 71,27% menjadi 69,93%. (EF)