BIRD - PT. Blue Bird Tbk

Rp 1.525

-35 (-2,00%)

JAKARTA – PT Blue Bird Tbk (BIRD) siap mengadopsi 1.000 Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik untuk sejumlah lini bisnisnya pada tahun 2025, setelah sukses mengadopsi 300 unit EV dalam armada.

Andre Djokosoetono, Direktur Utama Blue Bird, menyebut setidaknya 50% dari 1.000 EV tersebut akan diluncurkan hingga akhir semester pertama. Tidak hanya itu, ia menyebutkan bahwa armada baru tersebut tidak hanya terfokus pada taksi. “Tahap I kita masih mixed,” sebutnya.

Blue Bird disebut akan mengadopsi kendaraan listrik pada lini lain, termasuk Golden Bird (layanan sewa mobil dan limosin) dan Big Bird (bus). Bahkan, Blue Bird baru saja meluncurkan 60 unit bus listrik untuk mobilitas di Medan.

“Kita sudah melihat bahwa EV tidak terbatas pada kendaraan roda empat, tapi sudah mulai meluas ke kendaraan massal, seperti bus, dan sebagainya. Kita bahkan sudah meluncurkan layanan BRT yang full EV,” jelas Andrew Arristianto, Chief Strategy Officer Blue Bird, dalam Media Gathering Blue Bird hari ini (6/2).

Arristianto juga memproyeksikan bahwa akan semakin banyak kota, yang mempunyai kebutuhan layanan transportasi publik berbasis EV ke depannya.

“Jadi, kita lihat memang di 2025 ini adalah suatu kesempatan untuk kita bisa lebih agresif daripada biasanya. Kita expect bisa sampai dengan kira-kira 1.000 EV yang kita masukkan ke dalam fleet kita untuk di tahun 2025 ini,” ujar Arristianto.

Mengenai merek kendaraan listrik untuk ekspansi ini, Djokosoetono menyebut Blue Bird akan mempertahankan brand dari Agen Pemegang Merek (APM) eksisting, sembari mengeksplorasi berbagai brand baru, walaupun belum ada perjanjian yang difinalisasi.

“Hyundai Genesis sudah kita masukkan ke fleet Golden Bird sekarang. Kita kebanyakan kemarin pakai Hyundai Ionic 5, kita tambah lagi Hyundai Genesis, kita juga sudah punya BYD M6, nanti kita tambah terus,” pungkasnya. (ZH/KR)