JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor terendahnya dalam 7 bulan terakhir, menyentuh level 6.742,58 pada penutupan perdagangan pekan ini (7/2).

Penurunan yang mencapai 5,16% ini, membuat IHSG jatuh ke posisi terendah sejak 20 Juni 2024 atau dalam 7 bulan terakhir.

IHSG sempat berada di posisi tertingginya pekan ini pada Selasa (4/2), dengan penguatan 0,62%. Namun dalam 3 hari berikutnya, IHSG konsisten di zona merah.

Meskipun demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut perdagangan pada 3-7 Februari 2025 kemarin masih ditutup pada zona positif.

“Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami peningkatan sebesar 26,60% menjadi 20,75 miliar lembar saham,” kata I Gusti Alit Nityaryana, P.H. Sekretaris Perusahaan BEI, dalam keterangan resmi.

Selain itu, kata Nityaryana, rata-rata frekuensi transaksi harian di bursa juga meningkat 13,06% dalam sepekan, menjadi sebanyak 1,31 juta kali transaksi. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat 7,22% menjadi Rp12,08 triliun.

Di tengah penurunan IHSG yang cukup dalam ini, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp3,81 triliun. Hal membuat total net sell asing sejak awal tahun meningkat jadi Rp7,52 triliun. (KR)