JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan The People's Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral China sepakat melanjutkan kerjaBilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) atau pertukaran mata uang lokal.

BI dan Bank Sentral China telah menjalin kerja sama ini sejak 2009 lalu. Pekan lalu, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kerja sama hingga lima tahun mendatang.

Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyampaikan pembaruan perjanjian dilakukan untuk mendukung kebijakan utama di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Termasuk pengembangan transaksi berbasis mata uang lokal dua negara.

"Kerja sama ini juga merupakan bagian dari bauran kebijakan BI guna mendukung Asta Cita, khususnya menjaga ketahanan sektor eksternal melalui upaya pemenuhan kecukupan cadangan devisa," katanya, dikutip Senin (10/2).

BCSA telah menjadi skema utama dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi dalam mata uang masing-masing negara.

Sejak pembaruan terakhir pada 21 Januari 2022 lalu, perjanjian BSCA antara BI dan Bank Sentral China memungkinkan pertukaran mata uang lokal hingga CN¥250 miliar atau Rp550 triliun. (LK/ZH/KR)