Antisipasi ketidakpastian global, pemerintah perlu lakukan ini
![](https://photos.idnfinancials.com/d/1600x900/money-256312_1920.jpg&nc)
JAKARTA - Kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald J. Trump, ketidakpastian ekonomi global, dan perang dagang internasional diperkirakan berdampak signifikan pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
M. Chatib Basri, Presiden Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), menegaskan bahwa Indonesia harus siap menghadapi perlambatan ekonomi global pasca-pandemi.
"Kita harus mengantisipasi dampak dari luar, tetapi yang lebih penting adalah memastikan kebijakan domestik kita tetap solid di tengah tekanan global,” ujarnya dalam acara Mandiri Investment Forum, Selasa (11/2).
Potensi risiko dari kebijakan ekonomi AS pada periode kedua Donald J. Trump (2.0) berpotensi memicu inflasi global dan mendorong arus modal keluar dari pasar negara berkembang. Sejumlah kebijakan Trump yang disorot adalah deportasi imigran ilegal, mengurangi pajak, dan mengenakan tarif impor tinggi.
Menurut dia, Indonesia harus menjaga stabilitas suku bunga, memperkuat konsumsi domestik, dan memastikan kebijakan fiskal yang efisien menghadapi tantangan saat ini.
“Kita berada di era di mana peran konsumsi dan pengeluaran pemerintah menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Di sisi lain, Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Perekonomian Nasional menekankan pentingnya reformasi struktural guna meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Ditegaskannya bahwa diversifikasi mitra dagang dan optimalisasi rantai pasok global dapat menjadi solusi di tengah gejolak ekonomi internasional.
“Kita harus melihat ketidakpastian global sebagai peluang untuk menarik investasi baru dan memperkuat fondasi ekonomi domestik,” katanya. (DK/LK)