Laba Eastparc Hotel turun 9,7%, bagaimana nasib dividen?
![](https://photos.idnfinancials.com/d/1600x900/2025/eastparc%20hotel.jpg&nc)
JAKARTA – PT Eastparc Hotel Tbk (EAST), pengelola Eastparc Hotel Yogyakarta, melaporkan penurunan laba bersih hingga 9,7% year-on-year (yoy) pada tahun 2024, yang ditengarai akibat melemahnya daya beli dan pembengkakan beban operasional.
Berdasarkan Laporan Keuangan Full Year 2024, EAST mencatatkan pendapatan Rp102,9 miliar per Desember 2024, tergelincir 3,7% yoy dari Rp106,4 miliar pada Desember 2023.
Penyusutan ini lantas diperparah beban usaha yang membengkak 12,9% yoy menjadi Rp32,1 miliar, serta beban keuangan yang melonjak 61,6% yoy menjadi Rp60,6 miliar.
Pada akhirnya, laba bersih Eastparc Hotel hanya menyentuh angka Rp34,7 miliar pada Desember 2024, turun dari Rp38,4 miliar yang tercatat pada akhir tahun 2023.
Dalam paparannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (11/2), EAST menyebutkan bahwa pelemahan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor melambatnya kinerja perseroan.
Tingkat hunian Eastparc Hotel juga cenderung stagnan, hanya meningkat tipis dari 97,72% pada tahun 2023 menjadi 97,92% di sepanjang 2024.
Dengan kondisi daya beli masyarakat yang tidak kunjung pulih, EAST memasang target moderat pada tahun 2025, dengan proyeksi pendapatan hanya Rp95-110 miliar, laba bersih Rp30-40 miliar, serta rerata tingkat hunian 85-95% per Desember 2025.
Terkenal sebagai emiten yang mendistribusikan dividen 4 kali dalam satu tahun buku, EAST berkomitmen tetap menjaga rasio pembayaran dividen hingga 80-90% dari laba bersih, atau sekitar Rp27-31 miliar. (ZH)