BBRI - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp 4.040

+30 (+0,75%)

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun 2024 dari tahun 2023. Pendapatan dan laba bersih emiten ini naik masing-masing 4,1% dan 0,36%.

Dari Laporan Keuangan Tahun 2024 yang dipublikasikan Rabu (12/2), pendapatan emiten ini Rp145,3 triliun di tahun 2024, naik dari Rp139,56 triliun di tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong dari kenaikan pendapatan bunga 9,96% mencapai Rp199,26 triliun dari Rp181,21 triliun. Sementara itu, beban bunga mencapai Rp57,2 triliun naik dari periode sebelumnya Rp43,81 triliun.

Emiten ini mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada tahun 2024, naik dari periode tahun 2023 sebesar Rp60,42 triliun. Kalau ditilik lebih detail, laba bank-only tercatat Rp54,84 triliun, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp53,15 triliun.

Pada periode 2024, BBRI mencatatkan outstanding kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, dengan capaian 81,9% atau Rp1.110,37 triliun yang disalurkan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di sisi lain, rasio dana murah (CASA) BBRI tetap kuat di angka 67,3%, dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencakup tabungan, giro, dan deposito Rp1.365,45 triliun. Dengan performa ini, total aset BBRI tahun 2024 meningkat menjadi Rp1.992,98 triliun, naik dari Rp1.965 triliun pada tahun sebelumnya. Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah (NPL) BRI berada pada level 2,78%, tetap terkendali dengan tingkat pencadangan (NPL coverage) sebesar 215,01%. (EF/LK)