JAKARTA - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan (Menkeu), mengatakan berbagai dukungan fiskal telah diberikan untuk menarik investasi ke dalam negeri. Dukungan ini disebut telah mendorong realisasi investasi hingga Rp8.267 triliun.

"Langkah-langkah dukungan fiskal ini guna meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas. Termasuk menarik lebih banyak investasi seperti yang kami sediakan pada banyak industri strategis, penting, dan inovatif,” kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Selasa (11/2).

Ia menjelaskan sejauh ini pemerintah telah memberikan sejumlah insentif untuk para investor. Mulai dari tax holiday, tax allowance, investment allowance, special economic zone, supertax deduction vokasi, serta supertax deduction untuk riset dan pengembangan (R&D).

Menurut Seri Mulyani, tax holiday telah diberikan kepada 221 wajib pajak sejak 2011 hingga November 2024, dengan total investasi yang ditanamkan sekitar Rp421 triliun dan US$479 miliar (setara Rp7.846,02 triliun, menggunakan kurs Rp16.380 per dolar AS).

Sementara itu, program tax allowance telah dinikmati oleh 234 wajib pajak, sejak 2007 hingga November 2024. Investasi yang dihasilkan dari program ini mencapai Rp90,35 triliun dan US$8,5 miliar.

Kemudian insentif investment allowance telah diberikan kepada 8 investor, sepanjang 2020 hingga 2024. Total investasi yang dihasilkan dari fasilitas ini mencapai Rp2,67 triliun dan US$18,6 miliar.

Kementerian Keuangan juga telah memberikan supertax deduction kepada  857 lembaga vokasi, yang memberikan pelatihan bagi puluhan ribu tenaga kerja. Diketahui, proyeksi keuntungan dari program tersebut yaitu Rp 1,25 triliun.

Selain itu, pemerintah juga telah memberikan fasilitas supertax deduction sejak 2020 hingga November 2024 untuk 29 wajib pajak. Riset dan pengembangan ini memiliki 9 fokus dengan 38 tema.

“Yang mana lebih dari Rp 1,46 triliun hasil inovasi dan penelitian tersebut betul-betul telah dinikmati superdeduction-nya oleh 29 wajib pajak,” ucap dia. (DK/ZH/KR)