BBTN - PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Rp 920

+10 (+1,00%)

JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit yang moderat pada 2024, naik 7,3% year-on-year (yoy) menjadi Rp357,97 triliun. Sebagai perbandingan, BBTN mampu mencetak kenaikan kredit 9,1% yoy pada 2023.

Merujuk pada pemaparan BBTN dalam Analyst Meeting yang telah digelar, kredit kepemilikan rumah (KPR) masih menjadi segmen yang paling dominan, mencakup 78,2% total kredit yang disalurkan. Pertumbuhan segmen ini juga paling pesat, tercatat naik 8,5% yoy menjadi Rp 279,8 triliun.

Namun melambatnya pertumbuhan kredit secara umum, membuat pendapatan bunga bersih BBTN turun 14,1% yoy menjadi Rp11,73 triliun.

Penurunan tersebut disebabkan beban bunga BBTN yang membengkak signifikan, naik 21,9% yoy menjadi Rp17,85 triliun. Sedangkan pendapatan bunga kotor hanya tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp29,55 triliun pada akhir Desember 2024.

Beban operasional BBTN juga membengkak 12,1% yoy, membuat Pre-Provision Operating Profit (PPOP) terkoreksi hingga 28,7% yoy menjadi Rp5,90 triliun.

Dengan berbagai tekanan tersebut, laba bersih BBTN turun 14,1% yoy sepanjang 2024 menjadi sebesar Rp3 triliun.

Meskipun demikian, total aset BBTN masih tumbuh 7% yoy menjadi Rp469,6 triliun pada 2024.

Pertumbuhan aset ini didukung oleh kenaikan simpanan nasabah 9,1% yoy menjadi Rp381,7 triliun. Current Account Saving Account (CASA) dan deposito berjangka menjadi penopang pertumbuhan simpanan nasabah BBTN, dengan kenaikan masing-masing 9,8% yoy dan 8,3% yoy.

Di sisi lain, cost-of-fund BBTN tahun 2024 naik tipis, dari 3,7% menjadi 4,1%. (ZH/KR)