JAKARTA - Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong eksplorasi kerja sama energi nuklir dengan perusahaan energi terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar.

Hal ini disampaikan saat pertemuannya dengan CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, di sela-sela acara World Government Summit (WGS) yang berlokasi di Dubai.

“Langkah ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai target emisi nol karbon (net zero emission/NZE) pada 2060,” kata Airlangga.

Saat ini, Indonesia telah mengembangkan proyek energi surya, angin, hidrogen hijau, dan panas bumi. Dengan kerja sama tersebut, Indonesia mulai membuka peluang untuk pemanfaatan energi nuklir, sebagai sumber energi bersih yang efisien dan berkelanjutan. 

Masdar diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Mengingat sebelumnya Masdar juga telah terlibat dalam proyek EBT di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat,

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional, terutama dalam menghadapi tantangan kebutuhan energi di masa depan. 

Kerja sama ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mempercepat transisi energi bersih, sekaligus memperluas cakupan proyek energi terbarukan di berbagai wilayah, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang direncanakan mengandalkan energi hijau sebagai sumber utama dayanya. (DK/KR)