Indonesia dan Turki kerja sama bangun pabrik drone
![](https://photos.idnfinancials.com/d/1600x900/pixabay/liputan/ACES/2025/Baykar/Baykar%20turki.jpg&nc)
JAKARTA - Recep Tayyip Erdogan, Presiden Republik Turki, menargetkan peningkatan kerja sama perdagangan dengan Indonesia, dengan memperkuat kemitraan strategis di berbagai sektor.
Pernyataan ini disampaikan Erdogan dalam konferensi pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto, setelah pertemuan High Level Strategic Council di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2). "Untuk perdagangan, kami berusaha untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebanyak US$10 miliar per tahun dengan keseimbangan yang sama," ungkap Erdogan.
Erdogan menekankan pentingnya Turki dan Indonesia memperluas kerja sama di sektor-sektor potensial. Mulai dari seperti pertanian, industri halal, ekonomi, serta sektor strategis lainnya.
Kunjungan kenegaraan Erdogan ke Indonesia menjadi momentum bersejarah, dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. "Kunjungan presiden Erdogan adalah babak baru dalam kemitraan strategis kami dan akan menjadi momentum sejarah menuju 100 tahun kemitraan Indonesia dan Turki pada 2050," tegas Prabowo.
Salah satu di antara 13 kesepakatan antara Indonesia dengan Turki adalah perjanjian joint venture antara Republikorp Indonesia dengan Baykar Turki, untuk pembuatan pabrik drone di Indonesia.
Sebagai informasi, Baykar adalah perusahaan pertahanan dan teknologi asal Turki yang terkenal dengan pengembangan drone tempur (UAV - Unmanned Aerial Vehicle) yang didirikan pada tahun 1984 oleh Özdemir Bayraktar. Saat ini, Baykar dikelola oleh Selçuk Bayraktar, yang juga merupakan menantu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (Sumber foto: baykartech-com)
Selain kerja sama ekonomi, kedua Erdogan dan Prabowo juga menegaskan sikap bersama terhadap isu-isu internasional, termasuk solusi damai bagi konflik di Palestina, Suriah, serta ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Prabowo menekankan bahwa Indonesia dan Turki tetap berpegang teguh pada prinsip two-state solution dalam penyelesaian konflik Palestina, dengan mengacu pada perbatasan 1967. (EF/MT/KR)