UNVR - PT. Unilever Indonesia Tbk

Rp 1.415

+40 (+3,00%)

JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penurunan laba bersih 29,8% year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp3,4 triliun pada 2024.

Berdasarkan laporan keuangan 2024, pendapatan UNVR hanya sebesar Rp35,1 triliun. Perolehan ini 9% lebih rendah dari Rp38,6 triliun pada tahun sebelumnya.

Efisiensi beban pokok penjualan sebesar 5,1% yoy—menjadi Rp18,4 triliun—juga tidak mampu menahan laju pelemahan kinerja UNVR. Hal ini membuat laba kotornya turun 12,9% yoy menjadi Rp16,7 triliun pada 2024.

Dengan kata lain, margin laba kotor juga menurun dari 49,7% menjadi 47,6%.

Efisiensi beban lainnya juga tidak berpengaruh signifikan pada kinerja UNVR. Seperti beban pemasaran dan penjualan yang hanya turun 2,3% yoy menjadi Rp8,7 triliun, serta beban umum dan administrasi yang turun 10,7% menjadi Rp3,5 triliun.

Dengan melemahnya kinerja top line, laba bersih UNVR juga jatuh semakin dalam; turun nyaris 30% yoy pada 2024. Pada tahun sebelumnya, laba bersih perseroan mencapai Rp4,8 triliun.

Margin laba bersih UNVR pun ambles ke angka 9,6% pada 2024, sedangkan di tahun sebelumnya mencapai 12,4%. Laba per sahamnya pun turun signifikan, dari Rp126 menjadi Rp88 per lembar.

Sejak awal tahun, harga saham UNVR merosot 23% year-to-date (ytd) menjadi Rp1,405 per lembar pada pukul 14.20 WIB hari ini (13/2). Namun, harga sahamnya menunjukkan kenaikan tipis 2,18% dari pembukaan perdagangan hari ini. (ZH/KR)