Freeport akan kembali ekspor konsentrat tembaga, ada apa?

JAKARTA – PT Freeport Indonesia berencana kembali mengekspor konsentrat tembaga, setelah terjadi kebakaran di fasilitas smelter miliknya pada Okober 2024 lalu.
Freeport mengusulkan kepada pemerintah agar dapat relaksasi ekspor konsentrat tembaga, setidaknya sampai dengan Desember 2025. Usulan ini telah mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan.
“Kementerian Perdagangan mendukung rencana relaksasi kebijakan ekspor dengan mempertimbangkan cost and benefit analysis dampaknya terhadap sisi hulu dan dampak sosial, serta ekonomi,” kata Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Perdagangan, dalam rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pekan lalu.
Sementara itu Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengaku saat ini pemerintah belum bisa memberikan relaksasi ekspor konsentrat tembaga kepada Freeport. Alasannya, Freeport belum memberi kepastian kapan smelter-nya akan kembali beroperasi.
“Jadi saya bilang sama dia [Freeport], boleh saya kasih izin, tetapi you harus teken kapan perbaikan ini selesai. Supaya kita fair,” ungkap Bahlil pada acara Mandiri Investment Forum, di Jakarta beberapa hari lalu.
Pemerintah Indonesia mulai melarang ekspor konsentrat tembaga, efektif sejak 1 Januari 2025. Dengan adanya kerusakan pada smelter miliknya, persediaan konsentrat tembaga Freeport saat ini sedang tertahan di fasilitas penyimpanan, yang berada di Papua. (KR)