ADMF - PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Rp 9.250

+25 (+0,27%)

JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), atau Adira Finance, mencatatkan penurunan laba bersih hingga 27,64% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,41 triliun pada tahun 2024.

Padahal pendapatan Adira Finance pada 2024 tumbuh 5,07% yoy menjadi Rp9,99 triliun pada 2024, menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia hari ini (14/2).

Namun, dengan beban yang membengkak 17,09% yoy menjadi Rp8,24 triliun, kinerja bottom line Adira Finance di tahun 2024 ikut terkoreksi. Hal ini tampak dari penurunan laba bersih menjadi Rp1,41 triliun pada 2024, dari Rp1,94 triliun pada tahun sebelumnya.

Penurunan yang signifikan ini ditengarai akibat lesunya pasar otomotif Indonesia.

Untuk mengatasinya, Adira Finance menyiapkan berbagai rencana. Salah satu strategi utamanya, ungkap Harrry Latif, Chief of Business & Portfolio Officer Adira Finance, adalah dengan memperbanyak pameran otomotif di Indonesia.

“Perseroan akan terus berusaha mengatasi, salah satunya dengan cara memperbanyak pameran, seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), dengan skala yang lebih kecil,“ kata Harry dalam Konferensi Pers PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) di tengah perhelatan IIMS 2025 di Jakarta, Kamis (13/2).

Seiring dengan adanya pameran ini, minat masyarakat untuk membeli kendaraan diharapkan meningkat, baik melalui pembelian tunai maupun kredit. Selain itu, lanjut Harry, Adira Finance juga akan berfokus pada ekspansi jaringan hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

Dengan memiliki jaringan yang luas, menurut Harry, Adira ingin memastikan bahwa masyarakat di berbagai daerah, termasuk di luar Pulau Jawa, mendapat layanan pembiayaan kendaraan dengan lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Harry menjelaskan, dengan cakupan yang terus bertambah—karena tidak hanya di Jawa, tapi juga di luar Jawa—dan perbaikan terus menerus, serta faktor-faktor yang lain, maka akan muncul potensi pasar yang baru. (DH/ZH/KR)