JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan naik 72,71% year-on-year (yoy) pada Januari 2025, didukung oleh kinerja ekspor dari sektor non minyak dan gas (migas).

Berdasarkan data BPS yang dipublikasikan Senin (17/2), total surplus neraca perdagangan mencapai US$3,45 miliar pada Januari 2025. Dengan rincian surplus neraca dagang sektor migas US$4,88 miliar dan defisit sektor migas US$1,43 miliar.

Sepanjang Januari 2025, total ekspor migas sebesar tercatat sebesar US$1,05 miliar dan nonmigas US$20,40 miliar. Sehingga total ekspor dari kedua sektor mencapai US$21,45 miliar pada Januari 2025.

Di sisi lain, impor migas tercatat US$2,48 miliar dan nonmigas US$15,52 miliar pada 2025. Hal ini membuat total impor dari kedua sektor mencapai US$18 miliar.

Pada Januari 2024, total neraca perdagangan hanya mencatatkan surplus US$2 miliar, akibat defisit neraca dagang migas yang mencapai US$1,30 miliar dan surplus dari sektor nonmigas yang mencapai US$3,30 miliar.  

Pada periode ini, ekspor migas dan nonmigas masing-masing tercatat US$1,40 miliar dan US$19,10 miliar. Sehingga total ekspor dari kedua sektor mencapai US$20,49 miliar.

Sementara itu, impor migas pada 2024 tercatat sebesar US$2,70 miliar dan nonmigas US$15,80 miliar. Sehingga total impor dari kedua sektor tercatat sebesar US$18,50 miliar. (LK/ZH/KR)