PTRO - PT. Petrosea Tbk

Rp 3.690

-10 (-0,27%)

JAKARTA - Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), kembali menarik perhatian investor setelah melakukan pemecahan nominal saham atau stock split yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir Desember 2024.

Berdasarkan pergerakan harga saham per 2 Januari 2025, saham PTRO tercatat sebesar Rp2.745 per saham. Sedangkan, hari ini, 17 Februari 2025, harga saham PTRO melonjak 26,41%, mencapai Rp3.470 per saham. Bahkan, pada akhir Januari, harga saham PTRO sempat menembus angka Rp4.000 per lembar saham.

Seperti diketahui, kenaikan harga saham ini didorong oleh aksi stock split dan beberapa perjanjian kontrak baru.  

“Beberapa kontrak baru antara lain perjanjian jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima senilai Rp17,4 triliun, serta perjanjian Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari dan Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression dengan nilai kontrak Rp4,6 triliun” kata Kartika Hendrawan, Chief Investment Officer Petrosea dalam keterbukaan informasi, Senin (17/2).

Di sisi lain, meskipun harga saham PTRO mengalami penurunan pada 7 Februari 2025, setelah diumumkan gagal masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) untuk periode Februari 2025, MSCI mengumumkan bahwa keikutsertaan saham PTRO dalam indeks tersebut akan kembali dipertimbangkan periode Mei mendatang. (DK)