BBRI - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp 3.360

-270 (-7,44%)

JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso, menegaskan fundamental perusahaan tetap solid dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang disebarkan oleh influencer media sosial.

Sebelumnya, saham BBRI jadi sorotan para influencer lantaran harganya turun signfikan pekan lalu. Namun Sunarso mengajak para investor mengabaikan analisis dari para influencer, karena tidak memiliki dasar yang jelas.

“Ketakutan yang diciptakan oleh sejumlah konten kreator dengan analisis yang tidak akurat seharusnya tidak menjadi acuan bagi investor. Fundamental kami sangat kuat dan bisa membuktikan ketahanan BBRI di tengah dinamika pasar,” ujar Sunarso dalam acara Kompas 100 Outlook di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/2).

Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kata Sunarso, BBRI terus fokus pada kinerja yang berkelanjutan dan penerapan manajemen risiko yang ketat untuk menjaga stabilitas perusahaan. Menurut Sunarso, pendekatan ini menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan pasar, termasuk penyebaran informasi yang kurang akurat di dunia digital.

Sepanjang 2024, BBRI membukukan laba bersih sebesar Rp60,15 triliun. Meskipun pertumbuhannya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, angka ini tetap menjadikan BRI sebagai bank dengan laba terbesar di Indonesia.

“Dalam situasi yang tidak mudah, kami masih bisa mencetak laba Rp60 triliun. Ini menunjukkan bahwa bisnis kami tetap berjalan dengan sangat baik,” katanya.

Untuk itu, Sunarso mengimbau investor untuk tetap rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi negatif, yang belum tentu memiliki dasar analisis yang kuat. Ia menekankan performa saham BBRI lebih ditentukan oleh faktor fundamental perusahaan, dibandingkan opini di media sosial.

“Penyebaran informasi yang tidak akurat tidak akan menggoyahkan kami. Kinerja keuangan yang solid tetap menjadi faktor utama dalam menentukan valuasi saham BBRI,” pungkasnya. (EF/KR)