BBNI - PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rp 4.300

-160 (-4,00%)

JAKARTA – Sejumlah emiten perbankan milik pemerintah Indonesia yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menggelar buyback atau pembelian kembali saham.

BBRI dan BMRI menyiapkan dana masing-masing sebesar Rp3 triliun dan Rp1,2 triliun untuk buyback saham. Sementara itu BBNI menyiapkan dana Rp1,5 triliun, lebih tinggi dari rencana awal yang hanya Rp905 miliar.

Ketiga emiten itu memang masih butuh persetujuan dari pemegang saham, untuk melaksanakan buyback. Namun menurut analis Stockbit Sekuritas Digital, rencana ini akan menjadi sentimen positif jangka pendek bagi harga saham BBRI, BMRI, dan BBNI.

Meskipun demikian, analis Stockbit Sekuritas menilai alokasi dana buyback yang disiapkan relatif kecil, dibandingkan dengan Free Float Market Cap (FFMC) dari masing-masing emiten. “Sehingga kami meyakini bahwa pergerakan harga saham big banks BUMN dalam jangka panjang, akan tetap lebih dipengaruhi oleh kinerja fundamental perseroan,” tulis analis Stockbit Sekuritas.

Perlu diketahui, FFMC BBRI tercatat sebesar Rp282 triliun merujuk data Kustodian Sentral Indonesia (KSEI) per 31 Januari 2025. Sementara FFMC BMRI dan BBNI masing-masing sebesar Rp196 triliun dan Rp67 triliun. Sehingga rasio buyback saham terhadap FFMC BBRI hanya 1,1%, BMRI 0,6%, dan BBNI 2,23%.

Harga saham BBRI telah turun 1,2% year-to-date (ytd) atau sejak awal tahun ini, sampai dengan penutupan perdagangan Senin (17/2) kemarin. Sedangkan harga saham BMRI turun 4,8% ytd dan BBNI menguat 5,1% ytd. (KR)