Laba bersih Bank Danamon turun 9,1% yoy di 2024, ini penyebabnya!

JAKARTA - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) hanya membukukan laba bersih sebesar Rp3,18 triliun pada 2024, turun 9,1% year-on-year (yoy) atau dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,55 triliun.
Padahal pendapatan bunga bersih BDMN pada 2024 meningkat 2,5% yoy menjadi Rp15,6 triliun. Kemudian pendapatan operasional lainnya juga meningkat 8,7% yoy menjadi Rp4,63 triliun.
Namun dengan membengkaknya sejumlah beban operasional, kinerja pendapatan operasional bersih BDMN pada 2024 hanya mencapai Rp4,24 triliun. Ini lebih rendah 11,2% yoy atau dari Rp4,78 triliun pada 2023.
Daisuke Ejima, Direktur Utama BDMN, mengaku kinerja perseroan pada 2024 mencerminkan strategi pertumbuhan bisnis dan efisiensi yang cukup seimbang.
“Kami berhasil mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan tetap menjalankan bisnis secara hati-hati, serta fokus pada efisiensi. Kami juga tetap menjaga kualitas aset agar tetap terjaga dalam kondisi pasar yang dinamis,” kata Daisuke, dalam konferensi pers, Selasa (18/2) hari ini.
Meskipun profitabilitasnya melambat, BDMN mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 9% yoy menjadi Rp153,2 triliun pada 2024. Pertumbuhan ini diikuti dengan kualitas kredit yang cukup terjaga, dengan Non Performing Loan (NPL) bruto hanya 1,9% per Desember 2024.
“Pencapaian ini menunjukkan upaya BDMN dalam mengelola risiko kredit dengan baik dan memperkuat posisi bank dalam menghadapi potensi risiko di masa depan,” ungkap Muljono Tjandra, Direktur Keuangan BDMN, dalam kesempatan yang sama. (DK/KR)