Bank Indonesia diperkirakan pangkas suku bunga jadi 5,5%

JAKARTA – Sejumlah ekonom menyampaikan ekspektasi yang beragam terhadap kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI), menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan digelar hari ini (19/2).
Rully Wisnubroto, Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan saat ini para pelaku pasar masih menunggu keputusan dari BI. Mengingat pada Januari kemarin, kata Rully, BI melakukan pemangkasan suku bunga di luar ekspektasi konsensus menjadi 5,75%.
Di sisi lain, konsensus ekonom saat ini masih terbagi. Sebagian berpandangan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan, namun ada pula yang melihat peluang pemangkasan suku bunga hingga 25 basis points (bps).
“Ada beberapa ekonom, termasuk Mirae Asset memperkirakan akan ada pemangkasan 25 bps. Jadi hal ini kita rasakan perlu di tengah tantangan baik global maupun domestik,” ungkap Rully, dalam paparan Market Commentary hari ini.
Rully menilai pemangkasan suku bunga ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain, ia juga mengakui pemangkasan suku bunga juga berpotensi mendorong volatilitas nilai tukar rupiah.
“Kalau kami lihat urgensi untuk menurunkan suku bunga dalam rangka mendorong perekonomian, itu kita rasa lebih diperlukan,” ungkap Rully.
Sementara itu Lotus Andalan Sekuritas dan Phintaco Sekuritas, memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga pada level 5,75%. Begitu juga dengan tingkat fasilitas simpanan dan suku bunga fasilitas kredit, masing-masing di level 5,00% dan 6,50%. (KR)