BRIS - PT. Bank Syariah Indonesia Tbk

Rp 2.930

-60 (-2,00%)

JAKARTA - Sepanjang tahun berjalan hingga pukul 13.30 WIB hari ini (19/2), saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), atau BSI, telah meningkat 9,35% year-to-date (ytd), atau melonjak sebesar 4,1% sepanjang Februari 2024 menyentuh level Rp3.040 per lembar.

Merespon hal ini, Rizky Budinanda, Head of Investor Relation BRIS, mengungkapkan bahwa kenaikan harga saham BRIS didorong oleh masuknya aliran modal asing (inflow) sebesar Rp317 miliar sepanjang 2025.

Tidak hanya itu, BSI juga baru mendapatkan izin usaha bank bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 Februari 2025 lalu. Dengan izin ini, bank kini dapat menjalankan bisnis perdagangan dan penitipan emas secara resmi.

Momentum ini juga bertepatan dengan harga emas global yang menyentuh rekor tertingginya pada 10 Februari 2025 lalu.

Sepanjang 2024, BRIS mencatatkan pembiayaan cicil emas yang melonjak 177,42% year-on-year (yoy) hingga mencapai Rp6,4 triliun. Sementara itu, bisnis gadai emas juga tumbuh sebesar 31,3% yoy, yang semakin menegaskan tingginya minat masyarakat terhadap layanan berbasis emas yang ditawarkan oleh perseroan.

BRIS juga berhasil menjaga kualitas pembiayaan di sektor ini dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang hampir menyentuh 0%.

Pada Selasa (18/2) kemarin, saham BRIS juga ditutup menguat 0,99% dengan volume transaksi saham mencapai 49,35 juta lembar dan menjadikannya salah satu dari 10 saham top movers dalam indeks LQ45. Namun, hingga pukul 13.30 WIB hari ini (19/2), BRIS terlihat tergelincir dari posisi pembukaan Rp3.080 menjadi Rp3.040 per lembar. (EF/ZH)