Vale jelaskan alasan PTRO dapat kontrak Rp2,8 triliun di Blok Pomalaa

JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memaparkan sejumlah alasan PT Petrosea Tbk (PTRO) mendapat kontrak untuk proyek tambang nikel di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Wiwik Wahyuni, Sekretaris Perusahaan INCO, mengatakan PTRO berhasil mendapat kontrak itu melalui proses lelang. Ia menyebut kontrak berdurasi 2 tahun itu, telah ditandatangani oleh perseroan dan PTRO sejak 3 Juli 2024.
“Nilai kontrak Rp2,8 triliun untuk 24 bulan, dimulai pada tanggal 3 Juli 2024 dan berakhir pada tanggal 2 Juli 2026,” ungkap Wiwik, menanggapi permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun kontrak yang digarap oleh PTRO itu, mencakup pembangunan infrastruktur tambang seperti jalan, area penimbunan, sarana pengelolaan air, dan pekerjaan tanah lainnya di Blok Pomalaa.
Setelah proyek tersebut rampung, PTRO optimis kinerja pendapatannya akan meningkat. “Kontrak ini akan memperkuat pengembangan tambang Blok Pomalaa,” ungkap Wiwik.
Menurut data IDNFinancials.com, harga saham PTRO terkoreksi 2,36% atau 90 poin ke Rp3.730 sampai dengan pukul 14.45 WIB hari ini. Namun dalam 5 hari perdagangan terakhir, harga saham emiten milik Prajogo Pangestu ini naik 8,12% atau 280 poin. (KR)