NINE - PT. Techno9 Indonesia Tbk

Rp 222

-24 (-10,00%)

JAKARTA – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mengonfirmasi rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD), atau rights issue, senilai Rp3,2 triliun. Rencana ini akan dilakukan dalam dua tahap, sebagai bagian dari strategi akuisisi tambang dan penguatan bisnis di sektor energi.

Nuzwan Gufron, Direktur Utama NINE, menjelaskan bahwa rights issue ini merupakan langkah kunci dalam rencana Poh Group Pte Ltd untuk menjadi pengendali baru perusahaan.

Untuk tahap pertama, perseroan menargetkan dana sebesar Rp80 miliar. "Dapat segera dilaksanakan seketika suspensi saham NINE dilepas," ujar Nuzwan dalam keterangan resmi, Kamis (20/2).

Dana yang diperoleh dari tahap pertama rights issue ini akan digunakan untuk restrukturisasi internal Poh Resources Pte Ltd, perusahaan yang akan diakuisisi oleh NINE. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar enam bulan sebelum berlanjut ke tahap berikutnya.

“Kami telah mempertimbangkan berbagai faktor agar proses akuisisi dapat berjalan sesuai dengan timeline Reverse Take Over (RTO),” tambah Nuzwan.

Untuk tahap kedua, NINE menargetkan dana sebesar US$200 juta atau setara dengan Rp3,2 triliun. Dana dari rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi Poh Resources Pte Ltd, yang saat ini berstatus sebagai Special Purpose Vehicle (SPV). Perusahaan ini belum memiliki aset, tetapi akan disuntikkan aset-aset tambang baru milik Poh Kay Ping yang berlokasi di Mongolia dan Kamboja. (EF/ZH)