Saham BREN berpeluang masuk indeks FTSE lagi, ini syaratnya!

JAKARTA – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih punya peluang untuk masuk indeks FTSE, asalkan memenuhi sejumlah kriteria.
Sebelumnya pada September 2024, saham BREN keluar sebagai anggota indeks FTSE Global Equity Indonesia untuk kategori large cap. Alasannya, kata FTSE Russel, saham emiten milik Prajogo Pangestu ini tidak memenuhi kriteria free float.
Wangming Du, Policy Director FTSE Russel, mengatakan pihaknya memang memiliki sejumlah kriteria untuk memasukkan suatu ekuitas ke dalam daftar indeks. Beberapa di antaranya mencakup aspek likuiditas dan minimal free float 5%.
“Terkait Barito [BREN] masalahnya adalah konsentrasi pemegang saham pengendali yang cukup tinggi,” kata Du, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, yang digelar pada Kamis (19/2) kemarin di Jakarta.
Meskipun demikian, Du menyebut BREN masih berpeluang kembali masuk sebagai konstituen indeks FTSE. Apalagi BREN dinilai punya kapitalisasi pasar yang cukup besar dan sahamnya cukup likuid.
“Kami sedang mencermati lagi struktur pemegang sahamnya,” kata Du.
Sebagai catatan, FTSE Russel akan kembali mengevaluasi konstituen indeks mereka pada September 2025 mendatang.
Saat ini, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengendalikan 64,666% saham BREN. Green Era Energy Pte. Ltd memiliki 23,603% saham, Prajogo Pangestu 0,098%, dan investor publik 11,633%. (KR)