IATA bidik Rp1,27 triliun via rights issue

JAKARTA - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) bidik Rp1,27 triliun via penerbitan 20,19 miliar saham Seri B. Harga pelaksanaan rights issue ini ditetapkan Rp63 per lembar.
Dalam prospektus singkat dikutip Jumat (21/2), rencana aksi korporasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Desember 2024, sedangkan pelaksanaannya akan digelar pada 6-12 Maret 2025. Seluruh dana yang diperoleh direncanakan sebagai modal kerja dan pengembangan usaha.
PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), pemegang saham utama dan pengendali dari 33,43% saham IATA, menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh hak miliknya dan tidak akan mengalihkan HMETD yang dimilikinya kepada pihak lain.
Sementara itu, PT Karya Pacific Investama, pemegang saham utama IATA 24,91%, menyatakan kesanggupan membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT III.
Saat ini, modal dasar IATA tercatat Rp7,18 triliun, terdiri atas Seri A nominal Rp100 senilai Rp232,27 miliar, Seri B nominal Rp50 sejumlah Rp6,49 triliun, dan Seri C nominal Rp96 sebesar Rp457,86 miliar.
Modal ditempatkan dan disetor tercatat Rp1,59 triliun, terdiri atas Seri A 9,20%; Seri B, yang terdiri atas PT MNC Asia Holding Tbk 33,43%, PT Karya Pacific Investama 24,91%, dan masyarakat 13,56%; serta Seri C (masyarakat) 18,90%. Selain itu, saham dalam portepel sebanyak Rp5,58 triliun. (LK)