Pinjaman lesu, laba Allo Bank (BBHI) naik tipis 5%

JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), bank digital di bawah naungan PT Mega Corpora, mencatatkan penyaluran kredit yang relatif stagnan pada tahun 2024, hanya naik 0,6% menjadi Rp7,37 triliun.
Namun, berdasarkan laporan keuangan 2024, pendapatan bunga bersih Allo Bank masih tumbuh 7% year-on-year (yoy) pada tahun 2024, dari Rp1,04 triliun menjadi Rp1,12 triliun.
Kemudian laba operasional lainnya, naik signifikan hingga 168,72% yoy pada 2024, menjadi Rp329,39 miliar.
Namun, beban operasional lainnya turut membengkak 37% yoy menjadi Rp734,02 miliar, sehingga membebani kinerja bottom line. Laba bersih perseroan pun hanya mampu naik 5,07% yoy menjadi Rp467,11 miliar.
Hingga Januari 2025, PT Mega Corpora masih menguasai 60,88% saham BBHI.
Bank lain di bawah PT Mega Corpora, yaitu PT Bank Mega Tbk (MEGA), juga melaporkan kinerja penyaluran kredit yang kurang memuaskan, dengan penyaluran pinjaman yang menyusut hingga 2,5% yoy. Sedangkan pendapatan bunga bersihnya turun 7,8% yoy dan laba bersihnya anjlok 25% yoy. (ZH/KR)