Penerbitan efek utang senilai Rp3,14 triliun ramaikan bursa pekan ini

JAKARTA – JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) penerbitan efek utang senilai Rp3,14 triliun sepanjang 17-21 Februari 2025, yang terdiri atas 2 obligasi dan 1 sukuk.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap V/2025 senilai Rp2,07 triliun pada Senin (17/2). Obligasi ini mendapat peringkat “idAAA” dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), serta mendapat dukungan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebagai wali amanat.
Pada hari yang sama, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, turut mencatatkan 2 instrumen utang, yakni Obligasi Berkelanjutan VII Tahap VIII/2025 senilai Rp704,93 miliar dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Tahap IV/2025 senilai Rp362,81 miliar.
Pefindo memberikan peringkat “idAAA” untuk obligasi dan “idAAAsy” untuk sukuk yang diterbitkan oleh SMF. Dalam penerbitan instrumen utang ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bertindak sebagai wali amanat.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, mengatakan total emisi obligasi dan sukuk di BEI sejak awal tahun telah mencapai 16 emisi, yang diterbitkan oleh 12 emiten. Adapun total emisinya mencapai Rp18,39 triliun.
Sementara itu total emisi obligasi dan sukuk di BEI saat ini, kata Kautsar, berjumlah 602 emisi. “Dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp484,86 triliun dan USD85,70 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten,” ungkap Kautsar, dalam keterangan resminya. (KR)